''

Image by FlamingText.com
Image by Aldy.com

17.2.11

Hikmah Dibalik Drama Kehidupan

Drama Kehidupan


By : Aldi Ian


Waktu mungkin dapat mengubah semua hal, kecuali kita. Kita mungkin tua seiring dengan berjalannya waktu, tetapi belum tentu kita membijak. Kitalah yang harus merubah diri kita sendiri. Tak ada harga atas waktu tapi waktu sangat berharga. Memiliki waktu memang tak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik dalah sumber dari semua kekayaan.
Saya bukan berfilosofi ataupun berpuisi, karena jujur, itu jauh sekali dengan latar belakang bidang ilmu yang saya tekuni, dan saya bukan orang yang pandai untuk itu. saya  hanya berusaha untuk belajar mendalami ataupun mempelajari dan mengambil hal positif dari setiap hal yang saya baca, lihat, dengar, rasakan, saya lalui, jalani dan saya temui dan mengambil hikmah yang terkandung dibalik itu semua. Kata-kata tersebut setidaknya memberikan sebuah inspirasi bagi saya dalam menjalani setiap perjalanan yang telah saya tempuh dan lalui. Bila kita cermati jalan hidup ini, ternyata setiap kita pasti punya drama hidup masing-masing, susah senangnya, suka ataupun pedihnya perjalanan hidup yang kita semua lalui. “Dan kami akan menguji kalian dengan baik dan yang buruk sebagai ujian, “begitu Allah menjelaskan. Setiap kita mungkin juga pernah mengalami masa-masa sulit sepanjang sejarah hidup kita, kecuali segelintir orang yang merasa tidak pernah punya kesulitan. Setiap kaidah selalu ada pengecualian.
Begitulah. Jadi, pada mulanya haruslah keyakinan itu sendiri. Tidak ada ilham yang melebihi keyakinan akan kekuasaan dan pertolongan Allah. Sebab dari sana kesadaran disandarkan kepada tempat yang benar, kepada Allah Yang Maha Benar. Bagi Allah sangat mudah untuk mendatangkan pertolongan. Sebab memang hal pertama yang harus dilakukan orang ketika mendapat kesulitan, adalah merekonstruksi scenario tindakan emergency (darurat) dan penyelamatan. Dan, itu tak lain adalah memohon kepada Allah langsung. Namun betapa sering kita sulit menghadirkan kuasa Allah, eksistensi-Nya, keadilan-Nya, di dalam carut-marut peta musibah, ujian, atau kesulitan yang kita terima.
Ilham keyakinan ibarat pasak-pasak di dalam jiwa, yang tak pernah tergoda hanya oleh angin sepoi yang menidurkan ilham keyakinan ibarat tiang-tiang pancang yang menyangga begitu berat beban bangunan di atasnya ; rumah, jembatan, gedung-gedung tinggi menjulang.
Keyakinan yang kokoh akan mengalir menjadi anak sungai, berupa prinsip-prinsip mendasar hidup. Filosofi yang kuat, pilihan-pilihan sikap yang terhormat, kejujuran yang bertenaga, keberanian, daya tahan, atau bahkan semangat memberi manfaat yang tak pernah lelah. Kini kita merindukan jiwa-jiwa kuat. Keyakinan yang terus muncul dari ilham-ilham di atas segala jalan hidup. Tapi rasanya tiada hari yang lebih kering dari hari-hari ini. Ketika Tuhan tak lagi punya tempat di relung-relung hati kita semua yang sebenarnya kesepian. Tak ada ilham tentang keyakinan. Tak ada gairah untuk semangat, tanyalah kepada anak-anak muda yang diterkam narkoba, para pejabat yang korup, pedagang amatir yang sok sibuk hingga lupa sholat, politisi bau kencur yang jadi broker penjarahan uang rakyat, atau mahasiswa yang berubah menjadi preman kampus di kampusnya sendiri.(sebuah realita yang benar-benar kita temui dalam kehidupan nyata kita disaat sekarang , termasuk dinegara kita sendiri).
Alangkah kayanya hidup ini dengan pelajaran, juga sumber inspirasi dan ilham. Tapi alangkah miskinnya kebanyakan kita. Hari-hari berlalu, dengan musibah atau karunia, tapi hanya dengan manfaat yang sedikit bagi kebanyakan orang. Kecuali mereka terbiasa mengasah kepekaan hati, yang mau menahan pedihnya lahiriah, demi ketenangan batin. Kecuali bagi orang-orang yang tak tergoda oleh apa yang nampak, bila itu tak sesuai dengan apa yang tersembunyi. ‘Sesungguhnya menjadi sabar itu dengan berlatih menyabar-nyabarkan diri. Sesungguhnya menjadi lembut itu dengan berlatih melembut-lembutkan diri”. Kisah tentang kesulitan yang mengilhami keyakinan belum usai. Bahkan seterusnya, selama masih ada orang-orang pilihan yang tak kalah hanya oleh kesulitan, bahkan oleh kesulitan di atas kesulitan. 
Selama kamu bukan pendosa atau penikmat kesalahan, maka kesulitan akan selalu melahirkan ilham dan mengiringi datangnya pertolongan atau anugerah baru yang kadang tak terbayangkan. (aldi ian)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar