''

Image by FlamingText.com
Image by Aldy.com

20.1.12

Nilai Diri Kita



Pada suatu ketika, di sebuah taman kecil ada seorang kakek. Di dekat kaket tersebut terdapat beberapa anak yang sedang asyik bermain pasir, membentuk lingkaran. Kakek itu lalu menghampiri mereka, dan berkata:
“Siapa diantara kalian yang mau uang Rp. 50.000!!” Semua anak itu terhenti bermain dan serempak mengacungkan tangan sambil memasang muka manis penuh senyum dan harap. Kakek lalu berkata, “Kakek akan memberikan uang ini, setelah kalian semua melihat ini dulu.”

Kakek tersebut lalu meremas-remas uang itu hingga lusuh. Di remasnya terus hingga beberapa saat. Ia lalu kembali bertanya “Siapa yang masih mau dengan uang ini lusuh ini?” Anak-anak itu tetap bersemangat mengacungkan tangan.
“Tapi,, kalau kakek injak bagaimana? “. Lalu, kakek itu menjatuhkan uang itu ke pasir dan menginjaknya dengan sepatu. Di pijak dan di tekannya dengan keras uang itu hingga kotor. Beberapa saat, Ia lalu mengambil kembali uang itu. Dan kakek kembali bertanya: “Siapa yang masih mau uang ini?”
Tetap saja. Anak-anak itu mengacungkan jari mereka. Bahkan hingga mengundang perhatian setiap orang. Kini hampir semua yang ada di taman itu mengacungkan tangan.
***
Sahabat  cerita diatas sangatlah sederhana. Namun kita dapat belajar sesuatu yang sangat berharga dari cerita itu. Apapun yang dilakukan oleh si Kakek, semua anak akan tetap menginginkan uang itu, Kenapa? karena tindakan kakek itu tak akan mengurangi nilai dari uang yang di hadiahkan. Uang itu tetap berharga Rp. 50.000
Sahabatku, seringkali, dalam hidup ini, kita merasa lusuh, kotor, tertekan, tidak berarti, terinjak, tak kuasa atas apa yang terjadi pada sekeliling kita, atas segala keputusan yang telah kita ambil, kita merasa rapuh. Kita juga kerap mengeluh atas semua ujian yang di berikan-Nya. Kita seringkali merasa tak berguna, tak berharga di mata orang lain. Kita merasa di sepelekan, di acuhkan dan tak dipedulikan oleh keluarga, teman, bahkan oleh lingkungan kita.
Namun, percayalah, apapun yang terjadi, atau *bakal terjadi*, kita tak akan pernah kehilangan nilai kita di mata Allah. Bagi-Nya, lusuh, kotor, tertekan, ternoda, selalu ada saat untuk ampunan dan maaf.
Kita tetap tak ternilai di mata Allah.
Nilai dari diri kita, tidak timbul dari apa yang kita sandang, atau dari apa yang kita dapat. Nilai diri kita, akan dinilai dari akhlak dan perangai kita. Tingkah laku kita. seberapapun kita diinjak oleh ketidak adilan, kita akan tetap diperebutkan, kalau kita tetap konsisten menjaga sikap kita.
Sahabat, akhlak ialah bunga kehidupan kita. Merupakan seberapa bernilainya manusia. Dengan akhlak, rasa sayang dan senang akan selalu mengikuti kita, dan merupakan modal hidup.
Orang yang tidak mempunyai akhlak, meskipun ia berharta, tidak ada nilainya. Meskipun dia cantik, tapi jika sikapnya buruk dan tiada berakhlak, maka kecantikannya tiada berguna baginya. Begitu pula dengan orang yang berpangkat tinggi, tanpa akhlak, dia menjadi orang yang dibenci.
Guys, thanks for reading. Hope u r well and please do take care. Wassalamualaikum wr wb. Salam hangat!!!...(by : Motivation)

12.9.11

Ikhlas dan Sabar





Saya memohon kekuatan dan Allah Swt memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat. Saya memohon kebijakan.. dan Allah Swt memberi saya persoalan untuk diselesaikan. Saya memohon kemakmuran.. dan Allah Swt memberi saya otak dan tenaga untuk bekerja. Saya memohon keteguhan hati.. dan Allah Swt memberi saya bahaya untuk diatasi.. Saya memohon cinta.. dan Allah Swt memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong. Saya memohon kemurahan dan kebaikan hati.. dan Allah Swt memberi saya kesempatan-kesempatan. Saya tidak memperoleh yang saya inginkan, saya tidak mendapatkan segala yang saya butuhkan. Kadang Allah Swt tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti Allah Swt memberikan yang terbaik untuk kita, kebanyakan kita tidak mengerti atau mengenal, bahkan tidak mau menerima rencana Tuhan, kenyataan itulah yang terbaik untuk kita. Berserahlah senantiasa.. Lewat Do'a.. Semoga jiwa yang gersang kembali merekah.. Hati yang mati kembali bersinar.. Dan nurani yang tertutup kembali terbuka..

11.7.11

1 Langkah Kedepan




Tetap bergerak maju, sekalipun lambat. Karena dalam keadaan tetap bergerak, kita menciptakan kemajuan. Adalah jauh lebih baik bergerak maju sekalipun pelan, daripada tak bergerak sama sekali.
Dalam hidup kita mungkin sering merasa buntu hanya karena kita ingin mengambil satu langkah yang terlalu besar. Akibatnya masalah  kita akan jadi terlihat  besar sekali, kompleks dan tak terselesaikan. Hasilnya kita hanya termenung dan tak bergerak . 

Sabar dan coba mundur sebentar. Perhatikan tantangan kita. Tidakkah lebih memungkinkan bagi kita untuk mengambil langkah-langkah pendek terus menerus, ketimbang berusaha “menelan” semua masalah sekaligus. Satu langkah kecil demi satu langkah kecil, asalkan kita tak berhenti, adalah cukup, karena kita masih memeiliki hari esok dan masih ingin bergerak maju. Dan bukan berhenti………..


25.6.11

"Milik Kita"


Saya selalu percaya, bahwa jalan keberhasilan ini adalah milik kita pada saat kita menyadari bahwa kita bertanggung jawab penuh atas segala sesuatunya dan kita tak menemukan alasan apapun untuk menyalahkan orang lain.. Karena, disaat itulah kita menemukan jalan untuk diri kita sendiri. Disaaat itu juga kita menyadari kebebasan dan hilangnya ketakutan. Hanya kitalah yang mampu memikul hidup kita sendiri, bukan orang lain..
Bila kita menganggap hidup adalah beban, maka pikullah… Bila kita menganggap hidup ini adalah harta yang tak terhingga, maka berbagilah.. kerjakan yang terbaik dari diri kita. Tujuan hidup akan kita temukan disaat kita menyadari sesungguhnya perjalanan diri kita. Kita  tak akan menemukan apa-apa bila bila diam dan tak melakkukan sesuatu apapun….


16.6.11

Pikiran Membelenggu


Hampir seluruh persoalan hidup bermula dari ketidakmampuan kita menerima hidup ini apa adanya. Kita tak mampu berkompromi pada kenyataan. Kita tak sudi melepaskan kacamata paradigma  dan melihat realitas secara sederhana. Kita  lebih suka bermain-main dengan persepsi. Kita lebih senang berlindung  membenarkan pikiran diri sendiri. Padahal itu adalah bentuk lain dari belenggu sehari-hari.

Mari sejenak kita pejamkan mata. Menemukan kesejukan pikiran.
Menggali ketentraman perasaan. Menyentuh jiwa yang tenang.
Menekuni setiap tarikan nafas. Menyadari keberadaan kita di bumi ini.
Meneguhkan kembali ikrar kita pada semesta yang agung. 
Ikrar untuk mencurahkan yang terbaik bagi hidup ini, dan membiarkan tanagan-tanganNya menuntun setiap gerak kita sehari-hari....
**************************

10.6.11

Bersyukur Pada Apapun itu...


Anda wajib mensyukuri apapun yang menimpa anda. Ini bukan masalah keberuntungan. Bersyukur menuntun anda untuk senantiasa menyingkirkan sisi negatif dari hidup. Orang lain mungkin mengatakan bahwa anda tidak realistis. namun sebenarnya sikap anda jauh lebih realistis, yaitu membebaskan diri anda dari kecemasan atas kesalahan.
Bersyukur mendorong anda untuk bergerak maju dengan penuh antusias. Tak ada yang meringankan hidup anda selain sikap bersyukur. semakin banyak anda bersyukur semakin banyak anda menerima. semakin banyak anda mengingkari, semakin berat beban yang anda jejalkan pada diri anda. kebanyakan oranmg lebih terpaku pada kegagalan, lalu mengingkarinya. Sedikit sekali yang melihat kepada keberhasilan lalu mensyukurinya. Karena anda tidak akan pernah berhasil dengan menggerutu dan berkeluh kesah. Anda berhasil karena berusaha. sedangkan usaha anada lakukan karena anda melihat sisi positif. Hanya dengan bersyukurlah sisi positif itu tampak dipandangan anda......

Ya Tuhan..ampunilah kami yang belum menjadi jiwa yang patuh, yang datang berdoa saat bersedih, tapi sering lupa setelah Engkau selamatkan............(Ian)
 By: Ian


24.5.11

Hidup Yang Bermakna




Hidup adalah indah. Ia akan menjadi indah kalau kita bisa menciptakan keindahan dalam hidup kita.
Hidup adalah kejam. bila kita membuatnya dalam ketidaknyamanan. Tidak menerima diri sendiri apa adanya. Dan selalu berusaha lebih dari yang lain.
Hidup itu sederhana. Sesederhana kita lahir di dunia. Tanpa satu barang pun melekat dalam tubuh kita.
Maka mulai sekarang cobalah menghargai hidup. Tapi memang kita justru sering terperangkap dalam pencarian makna hidup.
Sangat sulit tapi memang harus dijalani.
Mau tak mau kita harus memandang hidup ini sesederhana mungkin. Hadapi, Jalani, dan jangan terlalu berpikir terlalu berat. Pandanglah semua hidup secara sederhana, tapi jangan sampai kita tidak mau berbuat apa apa.
Itulah hidup..Setiap orang punya cara pandang sendiri dalam memaknai hidup.
Begitu juga saya, kita dan anda semua..

~~~~~~~~~~~Ian~~~~~~~~~

Hidup Yang Bermakna




Hidup adalah indah. Ia akan menjadi indah kalau kita bisa menciptakan keindahan dalam hidup kita.
Hidup adalah kejam. bila kita membuatnya dalam ketidaknyamanan. Tidak menerima diri sendiri apa adanya. Dan selalu berusaha lebih dari yang lain.
Hidup itu sederhana. Sesederhana kita lahir di dunia. Tanpa satu barang pun melekat dalam tubuh kita.
Maka mulai sekarang cobalah menghargai hidup. Tapi memang kita justru sering terperangkap dalam pencarian makna hidup.
Sangat sulit tapi memang harus dijalani.
Mau tak mau kita harus memandang hidup ini sesederhana mungkin. Hadapi, Jalani, dan jangan terlalu berpikir terlalu berat. Pandanglah semua hidup secara sederhana, tapi jangan sampai kita tidak mau berbuat apa apa.
Itulah hidup..Setiap orang punya cara pandang sendiri dalam memaknai hidup.
Begitu juga saya, kita dan anda semua..

~~~~~~~~~~~Ian~~~~~~~~~

Saat Untuk Melepaskan


Resensi
By motivation


Ada hal-hal yang sebenarnya tidak ingin kita lepaskan. Orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan. Tapi, ada saat dimana kita harus melepaskan. karena mungkin orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.. kadang kita mesti melihat segala sesuatu dari sisi yang berbeda. melepaskan segala sesuatu yang tak kita inginkan bukan berarti adalah akhir dari dunia dan segalanya tapi adalah awal dari kehidupan yang baru...

Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kebahagiaan kita sangat bergantung pada orang itu.
Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita merasa dia itu  teristimewa dibandingkan dengan yang lain.
Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita takut tidak dapat menemukan yang seperti dia.
Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika begitu banyak saat saat indah senantiasa terbayang dibenak kita.
Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika hati kita berkata “Saya sangat mencintainya”. Ingatlah.... Melepaskan bukanlah akhir dari dunia melainkan awal dari suatu kehidupan baru…
Kita harus melepaskan seseorang karena kebahagiaan kita tidak tergantung padanya.
Kita harus melepaskan seseorang karena kita menyadari yang istimewa belum tentu yang terbaik buat kita.
Kita harus melepaskan seseorang karena kita tahu jika Tuhan mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.
Kita harus melepaskan seseorang ketika saat saat indah hanyalah tinggal masa lalu.
Kita harus melepaskan seseorang karena kepala kita berkata “tidak ada lagi yang dapat dipertahankan”.
Kegagalan tidak berarti Anda tidak mencapai apa apa… namun Anda telah memahami sesuatu… Segala sesuatu ada waktunya, ada saat mempertahankan, ada saat melepaskan…